Konsep Mata Pelajaran Simulasi dan Komunikasi Digital
Pada dasarnya, Sekolah Menengah Kejuruan
bertujuan membekali siswanya dengan keterampilan kejuruan untuk mengatasi
masalah. Dengan demikian, sejak awal siswa SMK harus mendudukkan dirinya
sebagai bagian dari solusi,
Dalam hampir seluruh bagian hidupnya, manusia
tidak pernah mampu melepaskan diri dari kegiatan berinteraksi dengan manusia
lainnya. Hal itu terjadi karena manusia adalah makhluk sosial yang harus tetap
berhubungan dengan manusia lain, dan setiap manusia memiliki keterbatasan.
Setiap manusia tidak dapat diukur sama pengetahuan dan keterampilannya.
Menemukan masalah adalah kegiatan awal sebelum
menyelesaikannya. Kemampuan ini merupakan kerja nalar berdasarkan kondisi dan
fakta yang terlihat dan yang mungkin tidak terlihat. Seseorang berpikir untuk
mendapatkan solusi yang menjadi arah utama untuk menyelesaikan masalah
Saat A-ha!
Manusia selalu ingin tahu untuk mendapatkan
solusi. Keingintahuan inilah yang pada dasarnya mendorong seseorang berpikir.
Dalam proses berpikir menemukan solusi, terdapat
saat penting, ketika menemukan sesuatu dalam pikiran kita. Seolah-olah otak
kita diterangi cahaya, mungkin hanya sepersekian detik.
Tiba-tiba muncul sebuah ide cemerlang,
menemukan solusi. Saat itulah yang oleh para ahli dikatakan sebagai saat A-ha. “A-ha, aku tahu”, demikian seolah-olah
otak kita berkata. Atau, karena demikian cemerlangnya hasil pikir kita, bahkan
mulut kita ikut mengucapkannya, tanpa sengaja.
Ketika kita menghadapi kondisi
tersebut, kita harus menghadapinya dan mencari solusi sebagai jalan keluar yang
dapat mengatasi masalah. Mengatasi masalah dapat dilakukan jika kita mampu
mengenali masalah. Mengenali masalah masih merupakan masalah tersendiri, bagi
banyak orang.
Kemampuan mengenali dan merumuskan masalah,
sudah menjadi modal awal menemukan ide dan
solusi.
Dari beberapa ide yang
ditemukan, pertimbangkanlah satu demi satu, berdasarkan manfaat dan akibat
buruk yang ditimbulkannya. Proses mempertimbangkan setiap ide yang akan
dijadikan solusi yang terbaik dan paling tepat memerlukan pengetahuan dan
pengalaman, baik pengalaman sendiri atau pengalaman orang lain. Proses mempertimbangkan ide menjadi solusi
terpilih, bila diasah dan dilakukan berulang-ulang, akan membentuk sikap yang
bijaksana yaitu mempertimbangkan manfaat dan akibat buruk sebelum mengambil
keputusan.
Solusi yang baik adalah :
1. Tepat sasaran
2. Effektif dan Efisien.
3. Mengatasi masalah secara permanen;
4. Bermanfaat lebih dari sekedar mengatasi masalah.
5. tidak bertentangan dengan hukum, kesantunan, norma yang
berlaku;
6. mampu menginspirasi orang lain.
Gagasan yang ditemukan oleh
seseorang, dapat dikomunikasikan kepada orang lain dengan berbagai tujuan. Kemampuan mengomunikasikan gagasan kepada
orang lain harus dilatih.
mengidentifikasi masalah dan
menalar gagasan yang akan dijadikan solusi serta mengomunikasikannya. Apapun
gagasannya.
Memperkenalkan resep makanan
yang sudah dibuat, misalnya, dapat menjadi ide kreatif yang dikomunikasikan
melalui berbagai media.
Demikian juga memperkenalkan:
1. resep
makanan baru sebagai modifikasi resep sebelumnya, atau
2. cara
memasak agar lebih enak dan menarik, atau
3.
penataan/penyajian makanan, atau
4. cara yang
benar menggunakan alat memasak, atau
5.
memperkenalkan resep makanan sebagai ciptaan baru;
Segala
Sesuatu dapat menjadi ide kreatif.
Demikian banyak dan luasnya
bidang kehidupan yang dapat dijadikan ide kreatif. Ide kreatif ditemukan bukan
saja ketika seseorang menghadapi masalah, tetapi juga untuk mengantisipasi jika
masalah itu muncul dalam kehidupan seseorang.
Apalagi kalau seseorang mau
melakukan eksplorasi (penerokaan) tentang perubahan produk lama menjadi produk
baru (modifikasi) melalui:
1. perubahan: warna, bentuk,
bahan; atau
2. penambahan fungsi produk
dengan menambahkan bagian tertentu yang diperlukan;
3. membuat produk (yang
benar-benar) baru;
Ide kreatif yang terkait
dengan benda kerja (kompor, mixer, blender, mesin bor, dan sejenisnya) dapat
ditingkatkan fungsinya dengan melakukan penambahan:
1. kecepatan
kerja, atau
2. ketepatan
kerja, atau
3. kenyamanan
kerja.
Pada dasarnya, kemampuan
berkomunikasi merupakan kebutuhan setiap orang. Kemampuan mengomunikasikan
menjadi bagian dari kompetensi teknis bekerja.
Hakikat berkomunikasi adalah
menyampaikan gagasan atau konsep kepada pihak lain. Komunikasi yang baik adalah
bila informasi yang disampaikan, diterima sama isi dan maknanya oleh pihak
lain. Terdapat berbagai cara berkomunikasi untuk mencapai komunikasi yang baik.
Kemampuan mengomunikasikan
menjadi semakin mudah dan memiliki jangkauan luas seiring dengan perkembangan
teknologi informasi. Perangkat digital yang merambah pada hampir seluruh bidang
kehidupan mendukung proses berkomunikasi menjadi „tanpa hambatan‟. Pada sisi
lain, kemudahan melakukan komunikasi tersebut harus dilakukan dengan tetap
menjaga etika komunikasi digital, dengan apa yang disebut kewargaan digital
(digital citizenship).
Melalui perangkat (komunikasi)
digital, memungkinkan:
1. seseorang mencari alternatif solusi atas permasalahan yang
dihadapinya;
2. seseorang mencari mitra kolaborasi untuk memodifikasi atau
membuat produk baru/layanan kerja baru;
3. seseorang mengomunikasikan hasil kerja berupa
produk/layanan kerja kepada orang lain, atau bahkan melakukan transaksi dan
negosiasi.
Sasaran akhir adalah mengomunikasikan
gagasan dengan BENAR, BAIK, dan INDAH. Mengomunikasikan gagasan
berbentuk karya (produk/layanan) dan berbagi pada orang lain adalah hakikat
dari Mata Pelajaran ini.
A. Mengatasi masalah
Tidak satupun manusia yang
tidak memiliki masalah dalam hidupnya. Bahkan masalah ada di setiap saat.
Masalah tidak boleh dihindari, masalah harus dicarikan solusinya. Menunda
pencarian solusi atas suatu masalah, akan menghadirkan masalah lain, yang
kadang-kadang
menjadi semakin besar dan pelik.
B. Mengomunikasikan gagasan
C. Kemampuan berkomunikasi dan perangkatnya
Saat A-ha!
3. Mengatasi masalah secara permanen;
5. tidak bertentangan dengan hukum, kesantunan, norma yang
berlaku;
Gagasan yang ditemukan oleh
seseorang, dapat dikomunikasikan kepada orang lain dengan berbagai tujuan. Kemampuan mengomunikasikan gagasan kepada
orang lain harus dilatih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan isi kolom Komentar...