HAKIKAT PENELITIAN
PENDAHULUAN
Disadari
betapa rumitnya memahami dan mengerti, apalagi mengaplikasikan metode
penelitian ilmiah. Lebih terasa dan terlihat pada mahasiswa-mahasiswa
yang sedang melakukan penelitian untuk menulis karya ilmiah (Skripsi,
Tesis) mereka. Hal itu mungkin disebabkan oleh kurangnya pemahaman para
mahasiswa tersebut mengenai hakikat penelitian. Untuk itu dalam kesempatan ini akan saya bahas mengenai Hakikat Penelitian yang mencakup:
pengertian penelitian, alasan perlunya penelitian, tujuan penelitian,
fungsi penelitian dan sumber-sumber ilmu pengetahuan (pendekatan dalam
memperoleh kebenaran).
HAKIKAT PENELITIAN
A. Pengertian Penelitian
Peneltian
pada hakikatnya adalah suatu kegiatan untuk memperoleh kebenaran
mengenai sesuatu masalah dengan menggunakan metode ilmiah.[1] Menurut Yoseph (1979) penelitian adalah art and science guna
mencari jawaban terhadap suatu permasalahan karena seni dan ilmiah maka
penelitian akan memberikan ruang-ruang yang akan mengakomudasi adanya
perbedaan tentang apa yang dimaksud dengan penelitian. Sedangkan menurut
Kerlinger (1986). Penelitian dapat pula diartikan sebagai cara
pengamatan dan mempunyai tujuan untuk mencari jawaban permasalahan atau
proses penemuan.[2]
Beberapa pakar lain memberikan definisi penelitian sebagai berikut : 1. David H Penny. Penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai
berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan
penafsiran fakta-fakta. 2. J.
Suprapto. Penelitian adalah penyelidikan dari suatu bidang ilmu
pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau
prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati, serta sistematis.
3. Sutrisno
Hadi. Sesuai dengan tujuannya, penelitian dapat diartikan sebagai usaha
untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.
4. Mohammad
Ali. Penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu melalui
penyelidikan atau usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan
dengan masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati sekali sehingga
diperoleh pemecahannya.
5. The
New Horison Ladder Dictionary. Pengertian research ialah a careful
study to discover correct information, yang artinya, suatu penyelidikan
yang dilakukan secara hati-hati untuk memperoleh informasi yang benar.
Secara etimologi, penelitian berasal dari bahasa Inggris research (re berarti kembali, dan search berarti mencari). Dengan demikian research berarti mencari kembali.[3]
Secara etimologi, penelitian berasal dari bahasa Inggris research (re berarti kembali, dan search berarti mencari). Dengan demikian research berarti mencari kembali.[3]
Jadi
dapat disimpulkan bahwa penelitian adalah usaha seseorang yang
dilakukan secara sistematis mengikuti aturan-aturan metodologi misalnya
observasi secara sistematis, dikontrol dan mendasarkan pada teori yang
ada dan diperkuat dengan gejala yang ada.
B. Alasan Perlunya Penelitian
Alasan perlu dilakukannya penelitian adalah:
Alasan perlu dilakukannya penelitian adalah:
a. Karena
pengetahuan, pemahaman dan kemampuan manusia sangat terbatas
dibandingkan dengan lingkungannya yang begitu luas. Banyak hal yang
tidak diketahui, tidak dipahami, tidak jelas dan menimbulkan keraguan
dan pertanyaan pada peneliti.
b. Manusia
memiliki dorongan untuk mengetahui apa saja. Manusia selalu bertanya
apa itu, bagaimana itu dan sebagainya. Dorongan ingin tahu disalurkan
untuk menambah dan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman peneliti.
c. Manusia
dalam kehidupannya selalu dihadapkan kepada masalah, tantangan,
ancaman, kesulitan baik di dalam dirinya, keluarganya, masyarakat
sekitarnya serta di lingkungan kerjanya. Masalah-masalah tersebut
membutuhkan penelitian untuk memecahkan dan menyelesaikannya.
d. Manusia
merasa tidak puas dengan apa yang telah dicapai, dikuasai dan
dimilikinya. Dia ingin yang lebih baik, lebih sempurna, lebih memberikan
kemuadahan, selalu ingin menambahkan dan meningkatkan kekayaan dan
fasilitas hidupnya, semua itu dicapai melalui penelitian.[4]
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian secara umum ialah:
Tujuan penelitian secara umum ialah:
1. Untuk memperoleh informasi baru
Penelitian
biasanya akan berhubungan dengan informasi atau data yang masih baru
jika dilihat dari aspek sipeneliti. Apabila fakta tersebut baru diungkap
dan disusun secara sistematis oleh seorang peneliti pada saat itu maka
dapat dikatakan bahwa data peneliti tersebut dikatakan data baru.
2. Untuk mengembangkan dan menjelaskan
Dengan
melakukan pengembangan dan usaha menjelaskan melalui teori yang di
dukung fakta-fakta penunjang yang ada, peneliti akan dapat sampai pada
pemberian pernyataan sementara yang disebut dengan hipotesis penelitian
3. Untuk menerangkan, memprediksi dan mengontrol suatu ubahan
Penelitian
dapat menerangkan keterkaitan variabel yang ada. Dapat memprediksi apa
yang terjadi diantara variabel dan bahkan mengontrol peneliti utnuk
memperoleh sesuatu yang bermanfaat.[5]
Tujuan penelitian secara khusus adalah:
Tujuan penelitian secara khusus adalah:
1. Mendeskripsikan fenomena
Tujuan
penelitian yaitu memperoleh pengeahuan yang dapat digunakan untuk
mendeskripsikan suatu fenomena yaitu: nama, klasifikasi, sifat,
ciri-ciri khasnya dari fenomena tersebut
2. Menjelaskan hubungan
Peneltian berusaha untuk menjelaskan hubungan antara fenomena terutama hubungan sebab akibat
3. Meramalkan fenomena yang akan terjadi
Penjelaskan
hubungan sebab akibat sangat berguna untuk membuat generalisasi yang
berlaku bagi fenomena yang ada pada saat sekarang maupun yang akan
terjadi dan bisa juga untuk menguji kebenaran yang telah ada.
4. Mengendalikan fenomena
Penelitian
dapat digunakan untuk mengendalikan fenomena yang membahayakan
kehidupan manusia seperti kebakaran, banjir dan berbagai macam penyakit.[6]
D. Fungsi Penelitian
Fungsi dari suatu penelitian adalah:
1. Sebagai
cara untuk mengembangkan ilmu pengetahuan baik berupa temuan baru,
pengembangan ilmu atau teori yang ada maupun koreksi terhadap ilmu atau
teori yang telah usang.
2. Sebagai cara untuk pengembangan teknologi
3. Sebagai penyumbang informasi bagi pengambilan kebijakan dan perencaanaan program pembangunan
4. Sebagai alat pemecahan masalah praktis di lapangan[7]
5. Menemukan sesuatu yang baru
Walaupun
banyak cara untuk menemukan informasi atau karya baru dalam dunia
pengetahuan penemuan yang dilakukan melalui sesuatu kegiatan penelitian
adalah hasil yang andal dan mendapat pengakuan dari kalangan ilmuan
6. Menemukan permasalahan penelitian.
Untuk mengenal dan memilih penelitian permasalahan diperlukan kejelian dan penggunaan kriteria yang baik dari para peneliti.[8]
E. Sumber-sumber Ilmu Pengetahuan
Ada Beberapa macam cara manusia menguasai ilmu pengetahuan untuk hidup dalam dunianya di antaranya:
1. Melalui pengalaman
Orang
dapat belajar dan mempunyai pengetahuan karena melakukan, menghadapi
masalah hidup dan berusaha mengembangkannya untuk manfaat dan kegunaan
hidup. Cara belajar melalui pengalaman sendiri biasanya mengalami banyak
rintangan karena tidak ada yang dapat memberikan petunjuk maupun
nasehat agar dapat melakukan pekerjaannya lebih baik. Cara ini disebut
dengan Trial and Error atau coba dan salah dan mencobanya lagi. Semakin
orang tersebut gigih dan tidak putus asa ketika terjadi salah dan jatuh,
semakin besar kemungkinan orang tersebut untuk lebih berhasil dalam
hidupnya
2. Melalui cara tradisi atau tenacity
Cara
ini akan semakin kuat jika setiap kali terjadi peristiwa yang
membenarkan tradisi berlaku sebaliknya, akan hilang jika kebenaran yang
ada menyimpang dengan tradisi yag tekah dilakukan
3. Melalui metode otoritas
Metode
ini digunakan jika metode pengalaman secara efektif. Cara lain adalah
dengan bertanya atau menggunakan pengalaman orang lain. Mnguasai ilmu
pengetahuan melalui cara ini dimungkinkan lebih efektif dan dapat
dilaksanakan jika di sekitar orang tersebut ada lembaga atau orang-orang
yang termasuk dalam kriteria berwenang.
4. Melalui metode deduktif dan induktif
Deduktif
pada prinsipnya adalah cara berfikir untuk mencari dan menguasai ilmu
pengetahuan yang beawal dari alasan umum menuju ke arah yang lebih
spesifik. Sedangkan berfikir induktif merupakan proses berfikir yang
diawali dari fakta-fakta pendukung yang spesifik menuju pada arah yang
lebih umum guna mencapai suatu kesimpulan
5. Menggunakan pendekatan ilmiah
Merupakan
metode untuk menguasai dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang paling
tinggi nilai validitas dan ketepatannya. Metode ilmiah pada prinsipnya
adalah metode gabungan secara integral antara dua logika dedukti dan
logika induktif yang kemudia menghasilkan langkah-langkah penting
sebagai strategi ilmiah.
Secara
prosesual metode ilmiah adalah dimana para peneliti biasanya berawal
secara induktif melalui pengamatan dan mencapai suatu jawaban sementara
atau hipotesis. Pendekatan ilmiah biasanya memiliki langkah-langkah yang
secara garis besar seperti:
a. Adanya permasalahan yang hendak dipecahkan
b. Dinyatakan dalam bentuk pernyataan jawaban sementara atau hipotesis
c. Dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan data yang diambil dari lapangan
d. Menganalisis data yang ada
e. Melakukan pengamatan hasil analisis dengan melihat kembali pada hipotesis
f. Mengambil kesimpulan[9]
Dalam
melakukan penelitian ada kalanya menjadi bersifat tidak ilmiah (non
ilmiah) ketika syarat-syarat dasar keilmiahan itu tidak tercapai atau
dihindari, baik karena alasan keawaman (ketidaktahuan) maupun karena
penyalahgunaan. Hal ini, ada kaitannya dengan soal gairah meneliti.
Dalam gairah meneliti itu, arti rasa ingin tahu mengenai jawaban suatu
masalah atau beberapa masalah yang dihadapi atau yang diramalkan bisa
terjadi, juga tumbuh di kalangan masyarakat umum. Hanya saja, bagaimana
cara memahami masalah yang diajukan bisa jadi tidak bersifat sistematis,
tidak objektif, dan tidak menggunakan metode ilmiah.
Tujuan
dari kegiatan penelitian demikian ini biasanya bersifat praktis dan
sepihak dalam arti sepanjang jawaban yang ingin ditemukan sudah tercapai
terlepas dari apakah jawabannya itu sahih atau tidak sahih bukanlah
masalah yang dipentingkan. Kalau kondisi itu terjadi di kalangan
masyarakat awam, mungkin masih bisa dipahami. Tetapi kalau yang
melakukan penelitian tersebut pada dasarnya sudah memahami prosedur
penelitian berdasar metode ilmiah, menurut Knafl (1991: 360) sikap
seperti itu dapat dikategorikan sebagai “perbuatan jahat di dalam ilmu
pengetahuan” (misconduct in science). Perbuatan jahat itu bisa berupa:
pemalsuan, penjiplakan, atau praktik-praktik lain yang menyimpang dari
“norma” yang telah disepakati dalam komuniti ilmiah..
Perbuatan jahat di dalam dunia ilmu pengetahuan (kegiatan penelitian), bisa terjadi karena paling tidak dua alasan yang saling mempengaruhi. Pertama, adanya kekuatan luar yang memaksakan agar hasil penelitian nantinya bisa menyimpulkan sesuai dengan yang diharapkan oleh pihak luar seperti misalnya penguasa atau penyandang dana, sementara penelitinya sendiri merasa takut terhadap “ancaman” itu. Kedua, karena moralitas peneliti itu sendiri yang rendah, sehingga lebih mementingkan “penghasilan” daripada kebenaran.[10]
Perbuatan jahat di dalam dunia ilmu pengetahuan (kegiatan penelitian), bisa terjadi karena paling tidak dua alasan yang saling mempengaruhi. Pertama, adanya kekuatan luar yang memaksakan agar hasil penelitian nantinya bisa menyimpulkan sesuai dengan yang diharapkan oleh pihak luar seperti misalnya penguasa atau penyandang dana, sementara penelitinya sendiri merasa takut terhadap “ancaman” itu. Kedua, karena moralitas peneliti itu sendiri yang rendah, sehingga lebih mementingkan “penghasilan” daripada kebenaran.[10]
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan di atas disimpulkan bahwa penelitian adalah usaha seseorang
yang dilakukan secara sistematis mengikuti aturan-aturan metodologi
misalnya observasi secara sistematis, dikontrol dan mendasarkan pada
teori yang ada dan diperkuat dengan gejala yang ada. Alasan perlu
dilakukannya penelitian adalah: Karena pengetahuan, pemahaman dan
kemampuan manusia sangat terbatas, manusia memiliki dorongan untuk
mengetahui apa saja, manusia dalam kehidupannya selalu dihadapkan kepada
masalah, tantangan, ancaman, kesulitan, manusia merasa tidak puas
dengan apa yang telah dicapai, dikuasai dan dimilikinya.
Tujuan
penelitian secara umum ialah: Untuk memperoleh informasi baru, untuk
mengembangkan dan menjelaskan, untuk menerangkan, memprediksi dan
mengontrol suatu ubahan.
B. Saran
Kita
sebagai mahasiswa hendaknya mengatahui hakikat penelitian yang telah
dijelaskan di atas agar dapat dijadikan sebagai pedoman dalam menyusun
skripsi, proposal atau karya ilmiah lainnya.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Moh. Kasiram, 2008, Metodologi Penelitian, Malang: UIN-Malang Press
Sukardi, 2003, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara
Sukmadinata Syaodih Nana, 2009, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
http://www.shvoong.com/social-sciences/education/2026133-pengertian-penelitian-ilmian-dan-non/
http://staff.undip.ac.id/sastra/mudjahirin/2009/03/07/penelitian-ilmiah-dan-nonilmiah/
[3]http://www.shvoong.com/social-sciences/education/2026133-pengertian-penelitian-ilmian-dan-non/
[4] Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009).,h.2
[5] Sukardi, Op-cit, h. 4
[6] Moh. Kasiram, Op-Cit, h.30
[8] Sukardi, Op-Cit., h. 8
[9] Ibid., h. 10
[10] http://staff.undip.ac.id/sastra/mudjahirin/2009/03/07/penelitian-ilmiah-dan-nonilmiah/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan isi kolom Komentar...