Minggu, 17 Februari 2019

Konsep dan Hakikat Penelitian 2019

Konsep dan Hakikat Penelitian 2019

     Mata kuliah metode penelitian merupakan suatu mata kuliah dasar yang diajarkan dalam pendidikan. Digunakan untuk sebuah penelitian ilmiah yang mencari kebenaran, maka dari itu mata kuliah ini sangat diperlukan. Karena pada dasarnya manusia sebagai animal rational dibekali hasrat ingin tahu. Sifat ingin tahu manusia telah dapat disaksikan sejak manusia masih kanak-kanak.
     Pertanyaan-pertanyaan anak-anak, seperti “apa ini ?” dan “apa itu”, kemudian berkembang menjadi pertanyaan-pertanyaan “mengapa begini ?”, “mengapa begitu ?”, “bagaimana menyelesaikannya ?”, dan sebagainya pada dasarnya adalah pertanyaan untuk mendapatkan pengetahuan yang dipertanyakannya. Dalam perkembangan pikir manusia, esensi dari pertanyaan-pertanyaan itu adalah kebutuhan manusia untuk mencari pengetahuan yang benar atau sering disingkat mencari kebenaran. Mengacu pada pernyataan di atas bahwa untuk mengungkap suatu kebenaran diperlukan suatu metode. Dalam hal ini metode yang dipakai adalah metode penelitian.
     Dengan berkembangnya sejarah, sumber-sumber untuk mendapatkan kebenaran berjalan seiring dengan kemampuan akal budi manusia. Pada dasarnya penelitian yang dipakai oleh manusia untuk mencari kebenaran dapat dikelompokkan menjadi penelitian non-ilmiah dan penelitian ilmiah. Kebenaran yang diperoleh dengan penelitian ilmiah disebut ilmu. Ada beberapa penelitian non-ilmiah, di antaranya adalah: (a) akal sehat (common sense), (b) intuisi, (c) pengalaman, (d) penemuan kebetulan, (e) coba-coba, dan (f) pendapatan otoritas. Pengetahuan yang diperoleh dengan pendekatan ilmiah (atau dengan penelitian ilmiah) diperoleh melalui penelitian yang terkontrol dan sistematis serta beradasar atas data empiris. Teori yang diperoleh melalui penelitian ilmiah dapat diuji dalam hal keajegan dan kemantapan internalnya, artinya jika penelitian ulang dilakukan oleh orang lain menurut langkah-langkah serupa pada kondisi yang sama akan diperoleh hasil yang ajeg (konsisten), yaitu hasil yang sama atau hampir sama dengan hasil terdahulu.
     Penelitian ilmiah akan menghasilkan kesimpulan yang serupa bagi hampir setiap orang, karena pendekatan tersebut tidak diwarnai oleh keyakinan pribadi, bias, dan perasaaan. Cara penyimpulannya bukan subjektif, melainkan objektif. Dengan penelitian ilmiah, orang berusaha untuk mendapatkan kebenaran ilmiah, yaitu pengetahuan benar yang kebenarannya terbuka untuk diuji oleh siapa saja yang menghendaki mengujinya. Cara-cara pencarian kebenaran berdasarkan penelitian ilmiah disebut metode ilmiah. Kebenaran yang diturunkan dari metode ilmiah disebut ilmu.
Dan dalam makalah ini saya akan menguraikan sedikit tentang konsep dasar penelitian yang meliputi pengertian metode penelitian, hakikat penelitian dan peran metode ilmiah dalam pengembangan ilmu.

 Pengertian Metode Penelitian
      Rasa ingin tahu merupakan salah satu sifat dasar yang yang dimiliki manusia. Sifat tersebut akan mendorong manusia bertanya untuk mendapatkan pengetahuan. Setiap manusia yang berakal sehat sudah pasti mempunyai pengetahuan, baik berupa fakta, konsep, prinsip, maupun prosedur tentang suatu obyek. Pengetahuan dapat dimiliki berkat adanya pengalaman atau interaksi antara manusia dengan lingkungannya. Secara universal, terdapat tiga jenis pengetahuan yang selama ini mendasari kehidupan manusia yaitu: (1) logika yang dapat membedakan antara benar dan salah; (2) etika yang dapat membedakan antara baik dan buruk; (3) estetika yang dapat membedakan antara indah dan jelek. Kepekaan indra yang dimiliki, merupakan modal dasar dalam memperoleh pengetahuan tersebut. Dan cara memperoleh pengetahuan yaitu dengan metode penelitian. Sebelum membicarakan lebih jauh tentang pelaksanaan suatu penelitian, sebaiknya dipersamakan persepsi mengenai apa itu metode penelitian.
     Sebelum  masuk ke dalam pengertian metode penelitian seluruhnya, ada baiknya kita telaah pengertian metode dan penelitian dahulu. Metode barsal dari Bahasa Yunani “Methodos” yang berarti cara atau jalan yang di tempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Sedangkan pengertian lain, istilah metode penelitian terdiri atas dua kata, yakni kata metode dan penelitian. Menurut bahasa, metode sering diartikan cara. Dalam bahasa Arab, metode diartikan thariqah yang berarti langkah-langkah strategis mempersiapkan untuk melakukan suatu pekerjaan (Ramayulis, 2004:155). Jika dipahami dari asal kata bahasa Inggris, yaitu method mempunyai pengertian yang lebih  khusus, yakni cara yang tepat dan cepat dalam mengerjakan sesuatu. Karena secara etimologi metode diartikan sebagai cara yang paling tepat dan cepat, maka ukuran kerja suatu metode harus diperhitungkan secara ilmiah. Oleh karena itu, suatu metode senantiasa hasil eksperimen yang telah teruji. (Ahmad Tafsir, 1996).
Adapun pengertian dan definisi metode menurut para ahli antara lain :
  1. Rothwell & Kazanas => Metode adalah cara, pendekatan, atau proses untuk menyampaikan informasi.
  2. Titus => Metode adalah rangkaian cara dan langkah yang tertib dan terpola untuk menegaskan bidang keilmuan.
  3. Macquarie => Metode adalah suatu cara melakukan sesuatu, terutama yang berkenaan dengan rencana tertentu.
  4. Wiradi => Metode adalah seperangkat langkah (apa yang harus dikerjakan) yang tersusun secara sistematis (urutannya logis).
  5. Almadk (1939) => Metode adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran.
  6. Ostle (1975) => Metode adalah pengejaran terhadap sesuatu untuk memperoleh sesuatu interelasi.
  7. Drs. Agus M. Hardjana => Metode adalah cara yang sudah dipikirkan masak- masak dan dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah tertentu guna mencapai tujuan yang hendak dicapai.
  8. Hebert Bisno (1969) => Metode adalah teknik-teknik yang digeneralisasikan dengan baik agar dapat diterima atau digunakan secara sama dalam satu disiplin, praktek, atau bidang disiplin dan praktek.
  9. Max Siporin (1975) => Metode adalah sebuah orientasi aktifitas tang mengarah kepada persyaratan tugas-tugas dan tujuan-tujuan nyata.
  10. Rosdy Ruslan (2003:24) => Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan denagn suatu cara kerja (sistematis) untuk memahami suatu subjek atau objek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan termasuk keabsahannya.
  11. Nasir (1988:51) => Metode adalah cara yang digunakan untuk memhami sebuah objek sebagai bahan ilmu yang bersangkutan.
  12. KlikSaya => Metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentikan.
  13. Arti Kata => Metode adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki (http://artikata.com/arti-340805-Metode.html).
  14. Kamus Bahasa Indonesia => Metode adalah cara kerjay yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.
  15. Departemen Sosial RI => Metode adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan agar tercapai hasil sesuai dengan yang diharapakan.
     Adapun pengertian penelitian adalah suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis, untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Pengumpulan dan analisis data dilakukan secara ilmiah, baik bersifat kuantitatif maupun kualitatif, eksperimental maupun non eksperimental, interaktif maupun non interaktifn (Nana Syaodih, 2005:5). Penelitian adalah upaya yang sistematik untuk mencari jawaban atas suatu masalah (Sandjana, 2006). Jawaban yang dicari tersebut bisa jawaban yang abstrak dan umum atau yang kongkret atau spesifik.
     Definisi lain yaitu penelitian atau riset berasal dari bahasa inggris research yang artinya adalah proses pengumpulan informasi dengan tujuan meningkatkan, memodifikasi atau kelompok penyelidikan. Pada dasarnya riset atau penelitian adalah setiap proses yang menghasilkan ilmu pengetahuan.
Adapun pengertian penelitian menurut para ahli adalah :
  1. Fellin, Tripodi & Meyer (1996) => Penelitian adalah suatu cara sistematik untuk maksud meningkatkan, memodifikasi dan mengembangkan pengetahuan yang dapat di sampaikan (dikomunikasikan) dan diuji (diverifikasi) oleh peneliti lain.
  2. Kerlinger (1986: 17-18) => Penelitian adalah investigasi yang sistematis, terkontrol, empiris dan kritis dari sutu proposisihipotesis mengenai hubungan tertentu antarfenomena.
  3. Indriantoro & Supomo (1999: 16) => Penelitian merupakan refleksi dari keinginan untuk mengetahui sesuatu berupa fakta-fakta atau fenomena alam.
  4. David H. Penny => Penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta.
  5. J. Suprapto => Penelitian adalah penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati, serta sistematis.
  6. Sutrisno Hadi => Penelitian merupakan usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.
  7. Mohammad Ali => Penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu penyelidikan atau usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan masalah itu, yang diperoleh pemecahannya.
  8. Tuckman => Penelitian merupakan suatu usaha yang sistematis untuk menemukan jawaban ilmiah terhadap suatu masalah (a systematic attempt to provide answer to quetions). Sistematis artinya mengikuti prosedur atau langkah-langkah tertentu. Jawaban ilmiah adalah rumusan pengetahuan, generalisasi, baik berupa teori, prinsip baik yang bersifat abstrak maupun konkret yang dirumuskan melalui alat primernya yaitu empiris dan analisis. Penelitian itu sendiri bekerja atas dasar asumsi, teknik dan metode.
  9. Hilway (1956) => Penelitian merupakan suatu metode studi melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut.
  10. Woody (1927) => Penelitian merupakan suatu metode untuk menemukan kebenaran yang juga merupakan sebuah pemikiran kritis (critical thinking). Penelitian meliputi pemberian definisi dan redefinisi terhadap masalah, merumuskan hipotesis atau jawaban sementara, membuat kesimpulan dan sekurang-kurangnya mengadakan pengujian yang hati-hati atas semua kesimpulan untuk menentukan kecocokan dengan hipotesis.
  11. Parson (1946) => Penelitian merupakan pencarian atas sesuatu (inquiry) secara sistematis terhadap masalah-masalah yang dapat dipecahkan.
  12. Nazir (1988) => Penelitian adalah percobaan yang hati-hati dan kritis untuk menemukan sesuatu yang baru.
  13. Sutrisno Hadi (1987:3) => Penelitian adalah usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, yang dilakukan dengan metode-metode ilmiah.
  14. Emzir (2007:3) => Penelitian adalah suatu kegiatan atau proses sistematis untuk memecahkan masalah yang dilakukan dengan menerapkan metode ilmiah.
  15. Hamidi (2007:6) => Penelitian merupakan aktivitas keilmuan yang dilakukan karena ada kegunaan yang ingin dicapai, baik untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia maupun untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.
  16. Parson (1946) => Penelitian adalah pencarian terhadap sesuatu (inquiry) secara sistematis dengan penekanan bahwa pencarian ini dilakukan terhadap masalah yang dapat dipecahkan.
  17. John (1949) => Penelitian adalah pencarian fakta menurut metode objektif yang jelas untuk menemukan hubungan antar fakta dan menghasilkan dalil atau hukum.
  18. Dewey (1936) => Penelitian adalah transpormasi yang terkendalikan atau terarah dari suatu situasi yang dikenal dalam kenyataan-kenyataan yang ada padanya dan hubungannya, seperti mengubah unsure dari situasi orisinal menjadi keseluruhan yang terpadu.
  19. Soerjano Soekanto => Penelitian adalah kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan analisis dan kontruksi yang dilakukan secara metodologis, sistematis, dan konsisten.
  20. Arti Kata => Penelitian merupakan kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif utnuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum.
  21. Depdiknas RI => Kerjasama ilmiah untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam rangka memperoleh informasi/temuan/produk baru melalui metodologi yang berkaitan erat dengan satu atau bebrapa disiplin ilmu.

Setelah menelaah satu persatu pengertian dari kata metode dan penelitian, selanjutnya kita akan membahas tentang pengertian metode penelitian secara keseluruhan. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metodologi penelitian adalah ilmu tentang metode teknik yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data guna memperoleh pengetahuan dengan prosedur yang terpercaya. Menurut Wikipedia: Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Berikut beberapa pandangan metode penelitian secara umum meurut para ahli :

  1. Nasir (1988:51) => Metode Penelitian merupakan cara utama yang digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang diajukan.
  2. Sugiyono (2004:1) => Metode Penelitian merupaka cara ilmiah untuk mendapatkan data denga tujuan dan kegunaan tertentu.
  3. Winarno (1994) => Metode Penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah yang dilakuka dengan tekik yag teliti dan sistematik.
  4. Muhiddin Sirat (2006) => Metode Penelitian adalah suatu cara memilih masalah dan penentuan judul penelitian.

Selanjutnya dalam pengertian yang luas, Sugiyono (2009:6) menjelaskan bahwa metode penelitian adalah cara-cara ilmiah utuk mendapatkan data yang valid, degan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan utuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah. Dalam pengertian yang lain Nana Syaodih Sukmadinata (2005:52) mendifinisikan metode penelitian sebagai rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan idiologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi.

Dari batasan-batasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan metodologi penelitian adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang membicarakan/mempersoalkan mengenai cara-cara melaksanakan penelitian (yaitu meliputi kegiatan-kegiatan mencari, mencatat, merumuskan, menganalisis sampai menyusun laporannya) berdasarkan fakta-fakta atau gejala-gejala secara ilmiah.
Lebih luas lagi dapat dikatakan bahwa Metodologi Penelitian adalah ilmu yang mempelajari cara-cara melakukan pengamatan dengan pemikiran yang tepat secara terpadu melalui tahapan-tahapan yang disusun secara ilmiah untuk mencari, menyusun serta menganalisis dan menyimpulkan data-data, sehingga dapat dipergunakan untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran sesuatu pengetahuan berdasarkan bimbingan Tuhan.
Kadang-kadang orang menyamakan pengertian penelitian dengan metode ilmiah. Untuk mendapatkan sedikit gambaran tentang kedua astilah tersebut kiranya perlu dijelaskan bagaimana kegiatan penelitan berlangsung dan begaimana metode ilmiah dilaksanakan. Sesuai dengan tujuannya, penelitian dapat disrtika sebagai usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran, suatu pengetahuan, di mana-mana usaha-usaha itu dilakukan dengan metode ilmiah. Sehubungan dengan pengertiazn tersebut, kegiatan penelitian adalah suatu kegiata obyektif dalam usaha menemukan dan mengembangkan serta menguji ilmu pengetahuan, berdasarkan atas prisip-prinsip, teori-teori yang disusun secara sistematis melalui proses yang intensif dalam pengembangan generalisasi.
Sedangkan metode ilmiah lebih mementingkan aplikasi berpikir deduktif-induktif di dalam memecahkan suatu masalah, mengembangkan hipotesis, mengumpulkan dan menganalisis data sampai menarik suatu kesimpulan. Metodologi penelitian terdiri dari kata metodologi yang berarti ilmu tentang jalan yang ditempuh untuk memperoleh pemahaman tentang sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Sejalan dengan makna penelitian di atas, penelitian juga dapatkan diartikan sebagai usaha/kegiatan yang mempersyaratkan kesaksamaan atau kecermatan dalam memahami kenyataan sejauh mungkin sebgaimana sasaran itu adanya.
Jadi Metodologi Penelitian adalah ilmu mengenai jalan yang dilewati untuk mencapai pemahaman. Jalan tersebut harus ditetapkan secara bertanggung jawab ilmiah dan data yang dicari untuk membangun/memperoleh pemahaman harus melalui syarat ketelitian, artinya harus dipercaya kebenarannya. (Cholid Narbuko & Acmadi Abu, 2007 : 2-3).

Hakikat Penelitian Ilmiah

Secara universal, terdapat tiga jenis pengetahuan yang selama ini mendasari kehidupan manusia yaitu :
(1) Logika yang dapat membedakan antara benar dan salah ;
(2) Etika yang dapat membedakan antara baik dan buruk ; serta
(3) Estetika yang membedakan antara indah dan jelek.
Kepekaan indra yang dimiliki, merupakan modal dasar dalam memperoleh pengetahuan pengetahuan tersebut. Salah satu wujud pengetahuan yang dimiliki manusia adalah pengetahuan ilmiah yang lazim dikatakan sebagai “ilmu”. Ilmu adalah bagian pengetahuan, namun tidak semua pengetahuan dapat dikatakam ilmu. Ilmu adalah pengetahuan yang didasari oleh dua teori kebenaran yaitu koherensi dan korenspondensi. Koherensi menyatakan bahwa sesuatu pernyataan dikatakan benar jika pernyataan tersebut konsisten dengan pernyataan sebelumnya. Koherensi dalam pengetahuan diperoleh pengetahuan diperoleh melalui pendekatan logis atau berpikir secara rasional. Korespondensi menyatakan bahwa suatu pernyataan dikatakan benar jika pernyataan tersebut didasarkan atas fakta atau realita. Koherensi dalam pengetahuan diperoleh melalui pendekatan empirik atau bertolak dari fakta. Dengan demikian, kebenaran ilmu harus dapat dideskripsikan secara rasional dan dibuktikan secara empirik.
Koherensi dan korespondensi mendasari bagaimana ilmu diperoleh telah melahirkan cara mendapatkan kebenaran ilmiah. Proses untuk mendapatkan ilmu agar memiliki nilai kebenaran harus dilandasi oleh cara berpikir yang rasional berdasarkan logika dan berpikir empiris berdasarkan fakta. Salah satu cara untuk mendapatkan ilmu adalah melalui penelitian. Banyak definisi tentang penelitian tergantung sudut pandang masing-masing.
Logika berpikir tampak dalam langkah-langkah sitematis mulai dari pengumpulan, pengolahan, analisis penafsiran dan pengujian data sampai diperolehnya suatu kesimpulan. Informasi dikatakan empiris jika sumber data menggambarkan fakta yang terjadi bukan sekedar pemikiran atau rekayasa peneliti. Penelitian menggabungkan cara berpikir rasional yang didasari oleh logika/penalaran dan cara berpikir empiris yang didasari oleh fakta/realita. Penelitian sebagai upaya untuk memperoleh kebenaran harus didasari oleh proses berpikir ilmiah yag dituangkan dalam metode ilmiah. Metode ilmiah adalah kerangka landasan bagi terciptanya pengetahuan ilmiah. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode ilmiah mengandung dua unsur penting yakni pengamatan (observation) dan penalaran (reasoning). Metode ilmiah didasari oleh pemikiran bahwa apabila suatu pernyataan ingin diterima sebagai suatu kebenaran maka pernyataan tersebut harus dapat diverifikasi atau diuji kebenarannya secara empirik (berdasar fakta).
Untuk mendapatkan kebenaran ilmiah, peneliti harus mengandung unsur keilmuan dalam aktivitasnya. Penelitian yang dilaksanakan secara ilmiah berarti kegiatan penelitian didasarkan pada karakteristik keilmuan yaitu :
  1. Rasional : penyelidikan ilmiah adalah sesuatu yang masuk akal dan terjangkau oleh penalaran manusia.
  2. Empiris : menggunakan cara-cara tertentu yang dapat diamati orang lain dengan menggunakan panca indera manusia.
  3. Sistematis : menggunakan proses dengan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
Penelitian dikatakan tidak ilmiah jika tidak menggunakan penalaran logis, tetapi menggunakan prinsip kebetulan, coba-coba, spekulasi. Cara-cara seperti ini tidak tepat digunakan untuk pengembangan suatu profesi ataupun keilmuan tertentu. Suatu penelitian dikatakan baik (dalam arti ilmiah) jika mengikuti cara-cara yang telah ditentukan serta dilaksanakan dengan adanya unsur kesengajaan bukan secara kebetulan.

Peran Metode Ilmiah dalam Pengembangan Ilmu
Menurut Aldmak (1939), metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran. Sedangkan Ostle (1975) berpendapat bahwa metode ilmiah adalah pengejaran terhadap sesuatu untuk memperoleh sesuatu interelasi. Metode ilmiah merupakan suatu cara sistematis yang digunakan oleh para ilmuwan untuk memcahkan masalah yang dihadapi. Metode ini menggunakan langkah-langkah yang sistematis, teratur dan terkontrol. Menurut A. Nashrudin, S.IP, M,Si (dossuwanda.wordpress.com) supaya suatu metode yang digunakan dalam penelitian disebut metode ilmiah, maka metode tersebut harus mempunyai kriteria sebagai berikut :
  • Berdasarkan fakta
  • Bebas dari prasangka
  • Menggunakan prinsip-prinsip analisa
  • Menggunakan hipotesa
  • Menggunakan ukuran objektif
  1. Pengertian Metode Berfikir Ilmiah
 Pengertian Metode Berpikir Ilmiah secara etimologi, metode berasal dari bahasa yunani yaitu keta meta (sesudah atau dibalik sesuatu) dan hodos (jalan yang harus ditempuh), jadi metode adalah langkah-langkah (cara dan teknis) yang diambil, menurut urutan atau sistematika tertentu untuk mencapai pengetahuan tertentu.
Metode berpikir ilmiah merupakan merupakan prosedur, cara atau teknik dalam mendapatkan pegetahuan yang disebut ilmu, jadi ilmu merupakan pengetahuan yang didapatkan lewat metode ilmiah atau dengan kata lain bahwa suatu pengetahuan baru dapat disebut suatu ilmu apabila diperoleh melalui kerangka kerja ilmiah, syarat-syarat yang harus dipenuhi agar suatu pengetahuan bisa disebut ilmu, tercantum dalam apa yang dinamakan metode ilmiah. Pendapat lain mengatakan bahwa metode ilmiah adalah prosedur yang digunakan ilmuwan dalam pencarian kebenaran baru. Dilakukan dengan cara kerja sistematis terhadap pengetahuan baru dan melakukan peninjauan kembali kepada pengetahuan yang telah ada.

  1. Tujuan Penggunaan Metode Ilmiah
Tujuan dari penggunaan metode ilmiah adalah tuntutan supaya ilmu pengetahuan bisa terus berkembang seiring perkembangan zaman dan menjawab tantangan yang dihadapi. Dengan berbagai riset yang dilakukan oleh para ilmuwan guna mengembangkan berbagai disiplin ilmu pengetahuan (sains) yang akan mempermudah dari persoalan-persoalan manusia.
Metode ilmiah merupakan sebuah konsep dimana para ilmuwan mencoba utuk meneliti disetiap masing-masing ilmu pengetahuan yang akan mengembangkan ilmu-ilmu tersebut dengan menggunakan metode-metode ilmiah.

  1. Manfaat Metode Berpikir Ilmiah

Seperti diketahui bahwa berpikir adalah kegiatan menntal yang menghasilkan pengetahuan. Metode ilmiah merupakan ekspresi mengenai cara bekerja pikiran, dengan menggunakan metode berpikir ilmiah mausia bisa terus mengupdate pengetahuan menggali dan mengembangkannya. Sifat ingin tahu pada diri manusia mendorong manusia mengungkapkan pengetahuan, meski dengan cara dan pendekatan yang berbeda. M. Solly Lubis menjelaskan bahwa manusia mampu mengembangkan pengetahuannya karena dua hal : pertama, manusia mempunyai bahasa yang dapat dijadikan media untuk mengkomunikasikan informasi dan jalan pikirannya ; dan kedua, manusia memiliki kemampuan berpikir berdasarkan suatu alur dan kerangka berpikir tertentu, dengan kata lain, bahasa yang komunikatif dan nalar memungkinkan manusia mengembangkan pengetahuannya, dan nalar sebagai bagian dari kegiatan berpikir memiliki dua ciri utama yaitu logis dan analitis. Secara historis, terdapat empat cara manusia memperoleh pengetahuan yang tadi disebut sebagai pelekat dasar kemajuan manusia, keempat cara tersebut adalah :
  1. Berpegang pada sesuatu yang sudah ada (metode keteguhan) ;
  2. Merujuk kepada pendapat ahli (metode otoritas) ;
  3. Berpegang pada intuisi (metode intuisi) ;
  4. Menggunakan metode ilmiah.

Cara pertama sampai ketiga, disebut sebagai cara kebanyakan orang, atau orang awam dan cenderung tidak efisien, dan kurang produktif bahkan terkadang tidak objektif dan tidak rasional. Sedangkan cara terakhir, yaitu metode ilmiah adalah cara cara ilmiah yang dipandang lebih rasional, objektif, efektif dan efisien. Cara yang keempat ini adalah cara bagaimana para ilmuwan memperoleh ilmu yang dalam prakteknya metode ilmiah untuk mengungkapkan dan mengembangkan ilmu dikerjakan melalui cara kerja penelitian. Bahwa manusia disadari atau tidak akan selalu menghadapi masalah, manusia selalu dituntut untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Masalahnya bisakah manusia menghadapi itu semua dengan baik tanpa adanya metode tertentu dalam melahirkan penelitian. Dan pengetahuan diperoleh melalui sebuah sistem tata fikir yang dilakukan manusia, oleh karena itu, hal ini menunjukkan bahwa penelitian ilmiah dengan metode ilmiah memiliki peranan penting dan memberikan manfaat yang banyak dalam membantu manusia dalam memecahkan permasalahannya. Pengetahuan mempunyai sistem dan ilmu adalah pengetahuan yang sistematis, pengetahuan yang dengan sabar menuntut kebenaran, dan melalui metode tertentu.
  1. Prosedur Berpikir Ilmiah Penalaran Rasional dan Empiris

Prosedur berfikir ilmiah penalaran rasional dan empiris merupakan dua model yang selalu menjadi sumber sekaligus metodologis dalam menghasilkan ilmu pengetahuan, ilmu yang dihasilkan dari sumber tadi, selalu menuntut dilakukan observasi dan penjelajahan baru terhadap masalh yang dihadapi dari pra anggapan (hipiotesis/deduksi), pengujian dilakukan melalui studi lapangan (empiris/induksi). Jadi metode ilmiah adalah penggabungan antara cara berpikir deduktif (rasional) dan induktif (empiris) dalam membangun pengetahuan. Secara rasional maka ilmu menyusun pengetahuannya secara konsisten dan kumulatif, sedangkan secara empiris ilmu memisahkan antara pengetahuan yang sesuai dengan fakta dan yang tidak. Dengan demikian bahwa semua teori ilmiah harus memenuhi dua syarat utama yakni :

Oleh karena itu, sebelum teruji kebenarannya secara empiris semua penjelasan rasional yang diajukan statusnya hanyalah bersifat sementara, yang biasanya disebut hipotesis. Hipotesis adalah dugaan atau jawaban sementara terhadap permasalahan yang kita hadapi, hipotesis berfungsi sebagai penunjuk jalan yang memungkinkan kita untuk memperoleh jawaban. Hipotesis dapat menjadi jembatan pemanduan antara cara kerja deduksi dan induksi. Dengan adanya jembatan berupa penyusunan hipotesis, metode ilmiah sering dikenal sebagai proses logico-hypofhetico-verifikafio (logic, hipotetik, sekaligus verifikatif).
Nazir (1988) dalam buku Metode Penelitian, menyimpulkan bahwa penelitian dengan menggunakan metode ilmiah, sekurang-kurangnya dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

  1. Merumuskan serta mendifinisikan masalah
  2. Mengadakan studi kepustakaan
  3. Memformulasikan hipotesa
  4. Menentukan model untuk mengujihipotesa
  5. Mengumpulkan data
  6. Menyusun, menganakisa, dan memberikan interpretasi
  7. Membuat generalisasi dan kesimpulan
  8. Membuat laporan ilmiah

Metode ilmiah digunakan dalam berbagai bidang, seperti :
  1. Ilmu Biologi
  2. Manajemen Informatika
  3. Ilmu Komputer
  4. Persahaman
  5. Ilmu Sosial
  6. Farmasi
  7. Pertanian
  8. Pendidikan
  9. Ilmu Ekonomi
  10. Ilmu Pengetahuan Alam
  11. Sifat Ilmu Pengetahuan dan Metode Ilmiah
  1. Logis atau masuk akal, yaitu sesuai dengan logika atau aturan berpikir yang ditetapkan dalam cabang ilmu pengetahuan yang bersangkutan. Definisi, aturan, inferensi induktif, probabilitas, kalkulus, dll. Merupakan bentuk logika yang menjadi landasan ilmu pengetahuan. Logika dalam ilmu pengetahuan adalahdefinitif. Obyektif atau sesuai dengan fakta. Fakta adalah informasi yang diperoleh dari pengamatan atau penalaran fenomena.
  2. Obyektif dalam ilmu pengetahuan berkenaan dengan sikap yang tidak tergantung pada suasan hati, prasangka atau pertimbangan nilai pribadi. Atribut obyektif mengandung arti bahwa kebenaran ditentukan oleh pengujian secara terbuka yang dilakukan dari pengamatan dan penalaran fenomena.
  3. Sistematis yaitu adanya konsisten dan keteraturan internal. Kedewasaan ilmu pengetahuan dicerminkan oleh adanya keteraturan internal dalam teori, hukum, prinsip dan metodenya. Konsisten internal dapat berubah dengan adanya penemuan-penemuan baru. Sifat dinamis ini tidak boleh menghasilkan kontradiksi pada azas teori ilmu pengetahuan.
  4. Andal yaitu dapat diuji kembali secra terbuka menurut persyaratan yang ditentukan denagn hasil yang dapat diandalkan. Ilmu pengetahuan bersifat umum, terbuka dan universal.
  5. Dirancang, ilmu pengetahuan tidak berkembang dengan sendiriny. Ilmu pengetahuan dikembangkan menurut suatu rancangan yang menerapkan metode ilmiah. Rancangan ini akan menentukan mutu keluaran ilmu pengetahuan.
  6. Akumulatif, ilmu pengetahuan merupakan himpunan fakta, teori, hukum, dll. Yang terkumpul sedikit demi sedikt. Apabila ada kaedah yang salah, maka kaedah itu akan diganti dengan kaedah yang benar. Kebenaran ilmu bersifat relatif dan temporal, tidak pernah mutlak dan final, sehingga dengan demikian ilmu pengetahuan bersifat dinamis dan terbuka.

  • Keunggulan metode ilmiah :
  1. Mencintai kebenaran obyektif, bersifat adil dan hidup bahagia
  2. Kebenaran tidak absolut karena kebenaran dicari secara terus menerus. Dengan ilmu pengetahuan kita tidak dapat dengan mudah percaya pada takhayul, astrologi maupun untung-untungan karena terjadi proses yang teratur di alam
  3. Dengan ilmu pengetahuan kita memiliki rasa ingin tahu yang lebih banyak
  4. Dengan ilmu pengetahuan kita tidak mudah berprasangka tetapi dapat berpikir secara terbuka, obyektif dan toleran
  5. Dengan metode ilmiah kita tidak mudah percay tanpa bukti
  6. Dengan metode ilmiah kita jadi memiliki sikap optimis, teliti, berani membuat pernyataan yang benar menurut ilmiah.

  • Kelemahan Metode Ilmiah :
  1. Metode ilmiah tidak mungkin bisa menjangkau objek yang bersifat inmateri (gaib), dikarenakan tidak adanya wujud, ukuran dan timbangan yang jelas.
  2. Terlalu bergantung pada objek yang ada.
  3. Metode ilmiah akan berubah bila objek yang diamati telah berubah. Sebagai contoh ilmuan mengatakan bahwa suhu diatas puncak merapi adalah 35 derajat C, namun apa yang dikemukakan oleh ilmuan akan berubah seiring berubahnya cuaca dan suhu.
  4. Kurang valid, karena tidak semua hasil dari metode atau penelitian di suatu daerah akan bisa diterapkan untuk daerah lain.
  5. Membutuhkan waktu yang lama, karena penelitian dilakukan secara berulang.
  6. Membutuhkan biaya yang sangat mahal, karena setiap penelitian memerlukan alat bantu berupa peralatan yang menggunakan teknologi canggih.
  7. Dapat terhapus atau tidak dipakai bila terbukti ditemukan kesalahan dan bila muncul teori lain yang dianggap lebih berguna.
  8. Cenderung kaku dan tidak terpengaruh oleh rasio. Dari uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa setiap teori selalu memiliki sis positive dan negatif.

  • Peranan Metode Ilmiah
  1. Metode ilmiah berperan untuk memberikan penjelasan logis dalam ilmu empiris.
  2. Sebagai landasan dalam melakukan suatu penelitian ilmiah
  3. Berperan dalam memberikan bukti yang konkrit terhadap suatu ilmu pengetahuan.
Kesimpulan

Dari penjelasan diatas dapat disimpulakan bahwa metode penelitian atau metodologi penelitian adalah ilmu mengenai jalan yang dilewati untuk mencapai pemahaman. Jalan tersebut harus ditetapkan secara bertanggung jawab ilmiah dan data yang dicari untuk membangun/memperoleh pemahaman harus melalui syarat ketelitian, artinya harus dipercaya kebenarannya. (Cholid Narbuko & Acmadi Abu, 2007 : 2-3).
Pemahaman yang dimaksud diatas adalah pengetahuan. Dimana cara memperoleh pengetahuan menurut perkembangan zaman dengan menggunakan metode ilmiah. Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan observasi serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.
Untuk mendapatkan kebenaran ilmiah, peneliti harus mengandung unsur keilmuan dalam aktivitasnya. Penelitian yang dilaksanakan secara ilmiah berarti kegiatan penelitian didasarkan pada karakteristik keilmuan yaitu :
  1. Rasional : penyelidikan ilmiah adalah sesuatu yang masuk akal dan terjangkau oleh penalaran manusia.
  2. Empiris : menggunakan cara-cara tertentu yang dapat diamati orang lain dengan menggunakan panca indera manusia.
  3. Sistematis : menggunakan proses dengan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
Penelitian dikatakan tidak ilmiah jika tidak menggunakan penalaran logis, tetapi menggunakan prinsip kebetulan, coba-coba, spekulasi. Cara-cara seperti ini tidak tepat digunakan untuk pengembangan suatu profesi ataupun keilmuan tertentu. Suatu penelitian dikatakan baik (dalam arti ilmiah) jika mengikuti cara-cara yang telah ditentukan serta dilaksanakan dengan adanya unsur kesengajaan bukan secara kebetulan.
Peranan metode ilmiah dalam ilmu pengetahuan antara lain :
  1. Metode ilmiah berperan untuk memberikan penjelasan logis dalam ilmu empiris.
  2. Sebagai landasan dalam melakukan suatu penelitian ilmiah
  3. Berperan dalam memberikan bukti yang konkrit terhadap suatu ilmu pengetahuan.



DAFTAR PUSTAKA

Narbuko, Cholid & Achmadi Abu.2007.Metodologi Penelitian.Jakarta : Bumi Aksara

Budiyono.2003.Metodologi Penelitian Pendidikan.Surakarta : Sebelas University Press

http://sro.web.id/pengertian-metode-penelitian.html                                                     16:50






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan isi kolom Komentar...

ULANGAN SEMESTER GENAP T. P. 2020/2021 JURUSAN TKJ

  ULANGAN SEMESTER GENAP T. P. 2020/2021 Mata Pelajaran : Produktif Komputer Jaringan Kelas / Program Keah...