I . Pendahuluan
Pada bab 1 Pendahuluan akan dibahas seperti hal berikut di bawah:- Gambar sebagai Bahasa teknik
- Etiket Gambar
- Mengenal Alat – alat Gambar
- Jenis-jenis Garis, Huruf dan angka dalam Gambar Teknik
- Konstruksi Geometris
FUNGSI DAN SIFAT GAMBAR SEBAGAI BAHASA TEKNIK
1. Gambar sebagai “Bahasa Teknik”Gambar merupakan sebuah alat untuk menyatakan maksud dari seorang sarjana teknik. Oleh karena itu gambar sering disebut sebagai “bahasa teknik” atau “bahasa untuk sarjana teknik”.
2. Fungsi/Tugas Gambar
Tugas atau fungsi gambar digolongkan dalam tiga golongan berikut:
- Penyampaian informasi. Saat ini antara perancang dan pembuat tidak lagi merupakan satu orang yang sama, tetapi menjadi dua pihak yang berbeda, sehingga antara keduanya perlu alat informasi, disini peranan gambar teknik sebagai penyampai informasi
- Pengawetan, penyimpanan dan penggunaan keterangan atau sebagai bahan dokumentasi. Gambar teknik merupakan dokumen yang sangat penting bagi dunia industri untuk digunakan sebagai informasi bagi pengembangan yang akan datang.
- Cara-cara pemikiran dalam penyiapan informasi atau Menuangkan gagasan untuk pengembangan. Gagasan seorang perancang untuk membuat benda-benda teknik mula-mula berupa konsep dalam pikirannya. Konsep abstrak itu kemudian dituangkan dalam bentuk gambar.
a. Internasionalisasi gambar
b. Mempopulerkan gambar
c. Perumusan gambar
d. Sistematika gambar
e. Penyederhanaan gambar
f. Modernisasi gambar
4. Standar Gambar teknik / ISO/TC10
Seorang desainer apabila mempunyai gagasan untuk membuat barang biasanya dituliskan dalam bentuk gambar. Gambar ini setelah disempurnakan merupakan informasi kepada orang lain atau operator untuk diwujudkan menjadi barang. Disini gambar berfungsi sebagai bahasa teknik dari seorang desainer kepada operator yang membuat barang. Sebagai bahasa, gambar harus mempunyai aturan-aturan yang obyektif yang dapat dipahami oleh orang-orang yang ahli. Aturan-aturan gambar ini dibuat secara internasional yang disebut dengan Standard ISO.
International Organization for Standarization (ISO). ISO merupakan badan non pemerintah yang didirikan pada tanggal 14 Oktober 1946. Tujuan dibentuknya ISO adalah untuk menyatukan pengertian teknik antar bangsa.
Standarisasi gambar teknik berfungsi sebagai berikut:
- Memberikan kepastian sesuai dan tidak sesuai kepada pembuat dan pembaca gambar dalam menggunakan aturan-aturan gambar menurut standar.
- Menyeragamkan penafsiran terhadap cara-cara penunjukkan dan penggunaan simbol-simbol yang dinyatakan dalam gambar sesuai dengan penafsiran standar.
- Memudahkan komunikasi teknis antar perancang/pembuat gambar dengan pengguna gambar.
- Memudahkan kerjasama antara perusahaan-perusahaan dalam memproduksi benda-benda teknik dalam jumlah banyak yang harus diselesaikan dalam waktu yang serempak.
- Memperlancar produksi dan pemasaran suku cadang alat-alat industri.
Hubungan Tugas Merancang , Juru Gambar dan Pembuat Benda digambarkan dalam gambar sebagai berikut :
Standarisasi dalam gambar teknik yang telah ditetapkan di beberapa negara industri maju adalah:
- JIS (Japanese Industrial Standart) merupakan standar industri di negara Jepang
- NNI (Nederland Normalisatie Institut), merupakan standarisasi di negara Belanda.
- DIN (Deutsche Industrie Normen), standarisasi di negara Jerman
- ANSI (American National Standard Institute), standarisasi di negara Amerika
- Di Indonesia juga mempunyai standar. Dahulu namanya Standar Industri Indonesia (SII). Tetapi sejak terbit peraturan pemerintah Nomor 15 Tahun 1991 tentang Standar Nasional Indonesia, maka nama SII diganti dengan SNI (Standar Nasional Indonesia). SNI dikelola oleh Dewan Standarisasi Nasional (DSN) yang sekarang berkedudukan di Jakarta. Dengan meningkatnya kerja sama di tingkat internasional, maka diharuskan perusahaan/ industri untuk menggunakan standar yang bersifat internasional.
Untuk memberikan keterangan gambar dibuatlah Etiket. Sebagai contoh, di dalam dunia industri pembuatan etiket gambar yang sesuai dengan ISO adalah, kepala gambar ditempatkan dalam ruang gambar di sudut kanan bawah. Keterangan yang dicantumkan dalam kepala gambar harus merupakan keterangan yang secara umum menunjukkan isi gambar, yang meliputi hal-hal sebagai berikut:
- Nomor gambar
- Judul/nama gambar
- Nama instansi/perusahaan
- Skala skala dalam gambar dan peta dinyakan dalam : 1. Skala angka atau skala pecahan (numeric scale/fraction scale). Perbandingan jarak pada peta dengan jarak yang sebenarnya dinyatakan dalam bentuk angka/pecahan yang sederhana. contoh :
- Skala 1 : 100, artinya 1 cm di peta/gambar = 100 cm keadaan yang sebenarnya di lapangan.
- Nama yang menggambar, yang memeriksa dan yang mengesahkan atau menyetujui
- Cara proyeksi yang digunakan
- Keterangan lainnya sesuai keperluan.
Alat-alat gambar yang dipergunakan dalam bidang gambar mesin terdiri atas kertas gambar, potlot gambar, kotak jangka, penggaris-T, sepasang segi-tiga, sepasang mal lengkung, mal bentuk, mistar skala, busur derajat, penghapus, pelindung penghapus, pita gambar, mesin gambar dan alas gambar.
- Kertas Gambar dan Ukurannya.
- Kertas gambar untuk tata letak : untuk gambar tata letak dengan potlot dipergunakan kertas gambar putih biasa, kertas sketsa atau kertas milimeter yang bermutu baik dan dapat mudah dihapus.
- Kertas gambar untuk gambar asli : gambar asli digambar di atas kertas kalkir, karena gambar cetak biru (blueprint) atau cetak kontak (contact print) dibuat langsung dari gambar teresbut. Untuk gambar potlot dipergunakan kertas kalkir kasa, sedangkan untuk gambar tinta dipergunakan kertas kalkir mengkilap. Mutu kertas yang dikehendaki adalah tahan lama dan tahan lembab, mudah untuk gambar potlot maupun tinta, dan mudah dicetak kembali.
- film gambar : film dibuat dari polyester atau cellulose triacetate, dan dipergunakan untuk gambar yang teliti, di mana keawetannya sangat diperlukan, serta tidak boleh memuai maupun menyusut.
- Pensil Gambar
Pensil gambar
Sayang sekali derajat kekerasan pensil ini masih belum di standarkan sepenuhnya. Jadi pensil F dari satu merek mungkin mempunyai kekerasan pensil 2H dari merk lain. Oleh karena itu dianjurkan untuk menggunakan satu merk pensil saja agar lebih tepat derajat kekerasannya.
Untuk menarik garis yang panjang dengan tebal yang sama (konstan) sebaiknya pensil dibuat pipih (baji) gambar 3.1.a, jadi jangan runcing / konis seperti gambar 3.1b. Untuk membuat pensil pipih dapat digunakan kertas ampelas.
Gb. 3.1 Bentuk ujung potlot Gb. 3.2 Kecondongan pensil
Sekarang sudah banyak dipakai pensil yang diisi kembali (pensil mekanik). Isi dari pensil ini mempunyai tingkat kekerasan yang bermacam-macam demikian juga dengan ukuran diameter isinya dapat disesuaikan dengan ukuran tebal garis, sehingga tidak perlu lagi penajaman. Ukuran-ukuran yang ada ialah 0,3, 0,5, 0,7 dan 0,9 mm dan kekerasannya dapat dipilih dari HB atau F, H, 2H dan 3H. Supaya hasil dari garis yang dibuat dengan pensil tersebut baik, maka pensil terhadap mistar mempunayi sudut 90 derajat, sedang kecondongan dari arah gerakannya bersudut antara 80 – 90 derajat. Perhatikan gambar 3.2 .
Gb. Potlot gambar yang dapat diisi kembali dan potlot mekanis
- Penggaris
- Penggaris T : terdiri dari landasan ( kepala) dan daun, sehingga membentuk huruf T, disebut pula penggaris T. Biasa digunakan untuk membuat garis horizontal yang panjang dengan menekankan landasannya pada tepi kiri papan gambar dan menggesernya ke atas dan ke bawah.
- Segi tiga : Mistar segi tiga yang dipakai ada 2 (dua) buah, mistar yang pertama mempunyai sudut 45°, 90°, 45°, sedangkan yang lainnya mempunyai sudut 30°, 60° dan 90°.
- Jangka
Jangka dipakai untuk menggambar bentuk lingkaran atau lengkungan. Bagian dari kelengkapan jangka sebagai berikut:
2) Jangka orleon, digunakan untuk menggambar lingkaran dengan jari-jari yang kecil seperti misalnya untuk pembulatan, seperti pada gambar dibawah ini.
Gb. Jangka Orleon Gb. Jangka pegas
3) Jangka pegas , kedua kakinya ditahan oleh pegas dibagian atas, untuk menyetel kaki-kakinya dipakai sekrup. Keuntungannya pada waktu digerakkan jari-jarinya tidak mudah berubah dan dapat digunakan untuk jari-jari yang kecil dan besar tergantung dari besarnya jangka tersebut dan dapat dipakai untuk pensil dan tinta. Dalam menggunakan jangka harus diusahakan agar supaya kedua kakinya tegak lurus pada kertas gambar dan tahanlah dengan tekanan dan putaran yang konstan untuk dapat menghasilkan tebal garis yang sama.
- Rapido
Ukuran pen Rapido menurut standard ISO sbb. :
- Mesin gambar
- Mal
- Mal bentuk : untuk membuat gambar secara cepat dipergunakan mal-mal bentuk.
- Alat – alat lain
- Mistar skala : Jika menggambar benda menjadi lebih besar atau lebih kecil dari benda sesungguhnya, maka ukurannya diskala. Agar setiap kali mengukur tidak perlu menghitung (mengalikan atau membagi), maka cukup dengan mengunakan mistar skala.
- Busur derajat : Busur derajat dibuat dari aluminium atau plastik. Biasanya busur derajat ini mempunyai garis-garis pembagi dari 0° sampai dengan 180°, dengan alat ini dapat diukur sudut atau membagi sudut.
- Penghapus : Untuk menghapus garis yang salah dipergunakan penghapus dengan mutu yang baik. Ada penghapus yang dibuat dari karet dan ada yang dibuat dari plastik. penghapus yang baik harus dapat menghilangkan garis atau gambar yang tidak diinginkan dengan tidak merusak gambar.
- Pelindung penghapus : Pelindung penghapus ini dipakai bila kita ingin menghilangkan garis salah, dimana garis ini berdekatan dengan garis-garis lain yang diperlukan. Dengan alat ini garis-garis yang perlu dapat terlindung dari penghapusan.
- Pita gambar : untuk menempelkan kertas gambar di atas papan gambar tidal lagi dipergunakan paku payung, karena ini akan merusak papan gambar, dan akan mengganggu pergerakan penggaris.
- Alas kertas gambar : jika kertas diletakkan langsung di atas papan gambar, akan terdapat bekas-bekas garis dan tusukan jarum dari jangka. Hal ini kadang-kadang akan mengganggu pada saat menggambar. Untuk menghindarkan hal ini di pasaran terdapat alas kertas gambar dari plastik lunak. Ada juga yang dibuat dari karet magnetik. Untuk menempelkan kertas gambarnya tidak dipakai pita gambar, melainkan pita tipis dari baja tahan karat, yang terakhir ini sangat mudah penggunaannya.
- Papan gambar dan meja gambar : papan gambar harus mempunyai permukaan yang rata dan tepi yang lurus, dimana kepala dari penggaris-T digeser.
Contoh meja gambar yang sederhana.
Penggunaan alat-alat gambar
- Cara menempatkan kertas gambar
- Menggambar garis lurus
- Menggambar lingkaran
Mempelajari jenis-jenis garis serta fungsinya, huruf dan angka
1. GarisDalam gambar dipergunakan beberapa jenis garis, yang masing-masing mempunyai arti dan penggunaannya sendiri. Oleh karena itu penggunaannya harus sesuai dengan maksud dan tujuannya.
a. Jenis-jenis garis
Jenis-jenis garis yang dipergunakan dalam gambar mesin ditentukan oleh gabungan bentuk dan tebal garis. Tiap jenis dipergunakan menurut peraturan tertentu.
Ada empat jenis garis seperti berikut:
garis nyata —————————— garis kontinu,
garis gores —————————— garis pendek-pendek dengan jarak antara,
garis bergores —— – —— – —— – garis gores panjang dengan gores pendek
diantaranya.
garis bergores ganda — – – — – – — garis gores panjang dengan gores pendek
diantaranya.
Jenis garis menurut tebalnya ada dua macam, yaitu: garis tebal, dan garis tipis. Kedua jenis tebal garis ini mempunyai perbandingan 1 : 0,5. Tebal garis dipilih sesuai besar kecilnya gambar, dan dipilih dari deretan tebal berikut : 0,18, 0,25, 0,35, 0,5, 0,7, 1, 1,4 dan 2 mm
Karena kesukaran-kesukaran yang ada pada cara reproduksi tertentu, tebal 0,18 mm sebaiknya jangan dipakai.
Jarak minimum antara garis (jarak antara garis tengah garis) sejajar termasuk garis arsir, tidak boleh kurang dari tiga kali tebal garis yang paling tebal dari gambar (Gb. 2.1). Dianjurkan agar ruang antara garis tidak kurang dari 0,7 mm.
Gb. 2.1 Jarak antara garis-garis
Pada garis-garis sejajar yang berpotongan (Gb. 2.2) jaraknya dianjurkan paling sedikit empat kali tebal garis.
Gb. 2.2 Garis-garis sejajar yang saling Berpotongan
Gb. 2.3 Garis-garis yang memotong pada sebuah titik
Bila beberapa garis berpusat pada sebuah
titik, garis-garisnya tidak digambar berpotongan pada titik pusatnya, tetapi
berhenti pada titik di mana jarak antara garis kurang lebih sama dengan tiga
kali tebal garisnya (Gb. 2.3). Gb.2.4 Gambar garis gores dan garis bertitik.
b. Penggunaan garis
Dalam gambar mesin dipergunakan beberapa jenis garis, dalam bentuk dan tebal sesuai penggunaannya, seperti pada Tabel 2.1. Gambar-gambar Gb.2.5-Gb 2.7 memperlihatkan contoh-contoh penggunaan jenis-jenis garis.
Garis-garis yang berhimpit
Bila dua garis atau lebih yang berbeda-beda jenisnya berhimpit, maka penggambarannya harus dilaksanakan sesuai urutan prioritas berikut (Gb.2.8):
- Garis gambar (garis tebal kontinu, jenis A)
- Garis tidak tampak (garis gores tipis, jenis E)
- Garis potong (garis bergores, yang dipertebal pada ujung-ujungnya dan tempat-tempat perubahan arah, jenis H)
- Garis sumbu (garis bergores, jenis G)
- Garis bantu, garis ukur dan garis arsir (garis tipis kontinu, jenis B).
Dalam gambar huruf-huruf, angka-angka dan lambang-Iambang dipergunakan untuk memberi ukuran-ukuran, catatan-catatan, judul dsb., di samping gambar-gambar itu sendiri. Ciri-ciri yang perlu pada huruf dan angka pada gambar teknik, ialah:
- Jelas
- Seragam
- Dapat dibuat microfilm, atau lain cara reproduksi
a. Bentuk huruf
Bentuk huruf harus mudah ditulis dan dibaca. Dalam ISO 3098/1-1974 diberikan contoh-contoh sebagai penuntun (Gb. 2.9), satu untuk huruf miring dan tegak. Contoh-contoh ini dimaksudkan sebagai gambaran yang ditulis dengan bantuan sablon atau penulis otomatis. Contoh dari standar Jepang untuk tulisan tangan diberikan pada Gb. 2.10
b. Ukuran huruf
Tinggi h dari huruf besar diambil sebagai dasar ukuran. Daerah standar tinggi huruf adalah sbb:
2,5, 3,5 ,5, 7, 10, 14 dan 20 mm.
Angka Perbandingan dalam daerah ukuran tinggi huruf diambil dari perbandingan ukuran kertas gambar.
Tinggi h (tinggi huruf besar) dan c (tinggi huruf kecil) tidak boleh kurang dari 2,5 mm. Ini berarti bahwa bila terdapat gabungan antara huruf besar dan kecil, dengan huruf kecil setinggi 2,5 mm, maka h akan menjadi 3,5 mm.
Perbandingan yang dianjurkan untuk tinggi huruf-huruf kecil, jarak antara huruf-huruf, ruang minimum antara garis dasar dan jarak antara perbatasan-perbatasan diberikan pada Tabel di bawah.
- Penulisan huruf, angka, dan lambang dipergunakan untuk : memberi ukuran, catatan, judul, keterangan, dsb. • •Penulisan harus jelas dan seragam untuk menghindari kesalahan dalam pembacaan. • •Huruf Teknik = Huruf Besar / Kapital.
- Ukuran skala : satuan ukuran pada gambar berbanding ukuran sebenarnya pada benda/obyek. Misalnya :
Skala Pembesaran : 2:1 / 5:1 / 10:1
Skala Pengecilan : 1:2 / 1:5 / 1:10
KONSTRUKSI GEOMETRIS
1. Konstruksi-konstruksi dasarGambar mesin harus digambar dengan teliti dan cermat. Untuk itu diperlukan ketrampilan dalam menggunakan penggaris T, jangka, segi tiga dsb. sebagai dasar menggambar bentuk-bentuk geometri.
1.1 Beberapa konstruksi dengan garis
(a) Membagi sebuah garis dalam bagian-bagian yang sama
Misalnya akan dibuat sebuah garis yang dibagi dengan lima bagian yang sama. Caranya diperlihatkan pada Gb.1. 1.Tarik sebuah garis AC yang membuat sudut sembarang dengan garis AB. Berilah garis AC lima buah ciri 1 sampai dengan 5, yang mempunyai panjang yang sama antara masing-masing ciri. 2.Hubungkan titik B dengan titik 5. tariklah garis-garis melalui titik 1 sampai dengan titik 4 sejajar dengan garis B 5. Titik potong antara garis-garis sejajar ini dengan garis AB merupakan bagian-bagian yang diminta.
Mengambar garis tegak lurus
Melalui sebuah titik pada atau di luar sebuah garis tertentu dapat digambarkan sebuah garis tegak lurus pada garis tersebut, dengan menggunakan sebuah penggaris T dan sebuah segi tiga, atau dua buah segi tiga seperti tampak pada Gb. 2.
1.Letakkan penggaris T atau sebuah segi tiga, sehingga sisinya sejajar dengan AB.
(b) Membagi dua sebuah sudut
Cara membagi dua sebuah sudut sembarang yang diperlihatkan pada Gb. 3. 1.Dengan jari-jari yang cukup besar, gambarlah sebuah busur lingkarang dengan titik A sebagai titik pusat, dan memotong kaki-kaki sudut AB dan AC pada titik D dan E. 2.Dengan jari-jari r yang sama, buatlah dua busur lingkaran dengan titik-titik D dan E sebagai titik pusat. Dua buah busur lingkaran ini akan berpotongan pada titik F. 3.Garis penghubung AF adalah garis pembagi yang dicari.
1.Letakkan penggaris T atau sebuah segi tiga, sehingga sisinya sejajar dengan AB. 2.Letakkan sebuah segi tiga lain dengan sebuah sisinya menempel pada sisi penggaris T atau sisi segi tiga pertama melalui titik D, dan tariklah garis melalui titik D. Garis terakhir ini adalah garis yang dinyatakan. Jika titiknya berada diluar garis AB, seperti misalnya C, dapat ditempuh cara yang sama. Di sini segi tiga kedua harus melalui titik C.
(c) Membagi dua sebuah sudut
Cara membagi dua sebuah sudut sembarang yang diperlihatkan pada Gb. 3,sbb:
1.Dengan jari-jari yang cukup besar, gambarlah sebuah busur lingkarang dengan titik A sebagai titik pusat, dan memotong kaki-kaki sudut AB dan AC pada titik D dan E.
2.Dengan jari-jari r yang sama, buatlah dua busur lingkaran dengan titik-titik D dan E sebagai titik pusat. Dua buah busur lingkaran ini akan berpotongan pada titik F. 3.Garis penghubung AF adalah garis pembagi yang dicari.
(d) Membagi tiga sudut siku
Cara ini dapat dilakukan dengan mudah, dengan menggunakan sebuah penggaris T dan sebuah segitiga 300 – 600. Gambar 5.4 memperlihatkan penyelesaian secara geometris.
1.Gambarlah sebuah busur lingkaran dengan titik A sebagai titik pusat, dan memotong AB di D dan AC di E.
3. Garis-garis dari A ke F dan G adalah garis-garis yang membagi tiga sudut siku BAC.
(e) Segilima teratur
Sebuah segilima teratur dengan sebuah sisi yang diketahui digambar seperti pada Gb. 5.
1.Gambarlah garis bagi tegak lurus pada garis AB yang diketahui.
2.Pada garis bagi ini ambillah ruas garis CD yang sama panjangnya dengan AB, dan tariklah sebuah garis melalui AD. Buatlah DE=1/2 AB.. 3.Dengan titik A sebagai titik pusat dan AE sebagai jari-jari, gambarlah sebuah busur lingkaran yang memotong garis perpanjangan CD di F. 4.Dengan titik A, B dan F buatlah busur-busur lingkaran yang saling berpotongan di titik G dan H. 5.Jika titik-titik A, G, F, H dan B berturut-turut dihubungkan, akan dihasilkan segi lima teratur yang ditanyakan.
Membuat sebuah segi lima teratur dalam sebuah lingkaran Gb. 6 1.Gambarlah dua buah sumbu tegak lurus melalui titik pusat 0 dari lingkaran yang Diketahui.
2.Tentukanlah titik bagi G dari garis OC, dan buatlah busur lingkaran dengan jari-jari AG dan titik pusat G. Busur lingkaran ini memotong garis sumbu CD di titik H. Maka AH adalah panjang sisi segi lima teratur yang diinginkan.
3. Dengan titik A sebagai titik pusat dan AH sebagai jari-jari, buatlah dua buah busur lingkaran yang memotong lingkaran yang diketahui di titik-titik I dan J. Dengan titik-titik I dan J sebagai titik pusat dan AH sebagai jari-jari buatlah berturut-turut busur lingkaran yang memotong lingkaran yang diketahui di titik-titik K dan L. Hubungkanlah titik-titik A, J, K, L dan I. Maka AJKLI adalah segi lima teratur yang diinginkan
(f) Segi banyak teratur
Segi banyak teratur yang dapat digambar secara geometris, hanya segi tiga sama sisi, bujur sangkar, atau segi banyak teratur yang jumlah sisinya merupakan hasil perkalian dari jumlah sisi segi banyak teratur tersebut di atas. Segi banyak teratur digambar atas dasar pendekatan.
Sebagai contoh diambil sebuah segi tujuh teratur dengan panjang sisi tertentu, seperti tampak pada Gb. 7.
Sudut dalam dari sebuah segi banyak teratur dengan jumlah sisi n, ditentukan oleh rumus berikut: 2(n – 2)(90°/n). Jadi sudut dalam dari segi tujuh teratur adalah 5/7 x 180°
AB pada Gb. 7 adalah panjang sisi segi tujuh teratur yang akan diselesaikan. Urutan pelaksanaannya adalah sebagai berikut: 1.Gambarlah sebuah setengah lingkaran CABOF dengan jari-jari AB. Perpanjanglah BA sehingga titik C, di mana BC = 2AB. 2.Tentukanlah titik E pada garis BC, di mana BE = 5/7 BC, dan hubungkanlah titik D dan E, sehingga perpanjangannya memotong setengah lingkaran pada titik F. Sudut FAB adalah sudut dalam dari segi tujuh beraturan yang dicari. 3.Gambarlah garis bagi tegak lurus dari garis-garis AB dan AF, yang saling berpotongan di O. Maka O adalah titik pusat lingkaran keliling dari segi tujuh beraturan tersebut. 4.Dengan jari-jari OA dan titik pusat 0 gambarlah lingkaran tersebut, dan bagilah lingkaran ini dengan AB, yang mengbasilkan titik-titik G, H, I dan J. Jika titik-titik ini berurutan dihubungkan dengan garis lurus, maka segi tujuh beraturan yang diminta akan tergambar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan isi kolom Komentar...