Keyboard sebagai penghubung antara manusia dengan komputer merupakan salah satu sumber penyebab penyakit akibat kerja. Layar monitor, meja dan kursi komputer maupun printer pada umumnya menyebabkan nyeri otot. Nyeri
otot tersebut merupakan gabungan nyeri yang disebabkan oleh keyboard,
layar monitor, meja dan kursi komputer, serta printer. Untuk
mengetahui alasan mengapa keyboard dapat menyebabkan keluhan nyeri otot,
ada baiknya kita lihat terlebih dahulu beberapa bentuk keyboard yang
pernah diciptakan sejauh ini.
a. Keyboard QWERTY
Sesuai dengan namanya QWERTY yang merupakan deretan huruf pada barisan paling atas pada keyboard. Keyboard
ini diproduksi oleh Perusahaan Remington pada tahun 1873. Keyboard
QWERTY merupakan pengembangan dari mesin ketik. Sampai saat ini,
keyboard jenis Qwerty tetap digunakan. Kalau diperhatikan tuts
huruf-hurufnya, Keyboard Qwerty dapat dikatakan tidak memperhatikan
masalah ergonomic dan memungkinkan kelelahan terhadap tubuh manusia.
Keyboard QWERTY belum
memberikan beban yang sama untuk jari- jari tangan kiri dan tangan
kanan. Untuk orang yang biasa bekerja dengan tangan kanan (right handed)
tangan kirinya berfungsi 60 % dibandingkan dengan tangan kanan dari
waktu yang disediakan.Teknik pengetikan sistim 10 jari tetap memberikan
beban lebih banyak pada tangan kanan. Tombol-tombol tuts pada baris
tengah paling mudah dicapai oleh jari tangan kanan maupun kiri ternyata
hanya ditekan 30 % dari waktu pengetikan, dengan demikian, jari-jari
lebih sering melompat ke baris atas maupun ke baris bawah. Hal ini akan
menimbulkan beban tersendiri pada pergelangan tangan.
Untuk
pengetikan dalam bahasa Inggris yang banyak menggunakan huruf: a, e, h,
i, l, n, o, r, s, t (10 huruf utama), ternyata, hanya empat buah huruf
yang berada di baris tengah dan akan menambah beban kerja pada jari
karena jari lebih sering melompat ke baris atas dan bawah. Selain itu,
perintah-perintah tambahan pada keyboard sebagian besar terletak pada
bagian kanan keyboard yang berarti akan menambah beban kerja pada tangan
kanan. Dengan demikian, beban kerja pada jari tangan kanan dan tangan
kiri belum bisa seimbang,. Hal inilah yang menyebabkan kelelahan atau
nyeri otot.
b. Keyboard DVORAK
Keyboard
ini dibuat pada tahun 1936. Keyboard Dvorak diciptakan berdasarkan
prinsip kerja biomekanis dan efisiensi. Susunan letak tombol huruf
dengan jenis QWERTY dibuat sedemikian rupa sehingga 56 % ketukan ada
pada tangan kanan dan jari-jari yang lebih banyak bekerja
adalah jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis. Huruf-huruf yang ada
pada baris tengah lebih sering diketuk kira-kira sampai 70 % dan
perpindahan antar baris hanya sekitar 10 % sehingga kelelahan jari-jari
sangat banyak berkurang. Walaupun keyboard jenis DVORAK sudah lebih baik
dari pada jenis QWERTY, akan tetapi karena dalam hal pemasarannya
dengan jenis QWERTY lebih dulu dan kalaupun harus diganti dengan jenis
DVORAK, kan perlu pelatihan baru dan juga berarti perlu biaya tambahan
yang harus disangga oleh Perusahaan pembuat keyboard DVORAK. Kemungkinan
untuk menggantikan keyboard yang sudah ada belum dapat dipastikan. Dengan demikian jenis lama (QWERTY) masih tetap digunakan.
c. Keyboard KLOCKENBERG
Keyboard
ini dibuat dengan maksud menyempurnakan jenis keyboard yang sudah ada,
yaitu dengan memisahkan kedua bagian keyboard (bagian kiri dan kanan).
Bagian kiri dan kanan keyboard dipisahkan dengan sudut 15 derajat dan
dibuat miring ke bawah. Selain itu, keyboard KLOCKENBERG mempunyai
tombol-tombol yang dibuat lebih dekat (tipis) dengan meja
kerja sehingga terasa lebih nyaman. Keyboard KLOCKENBERG tampak lucu
karena dipisahkan bagian kiri dan kanannya yang relatif
lebih banyak memakan ruang. Walaupun demikian, keyboard KLOCKENBERG
sudah lebih baik dalam hal pengurangan beban pada jari dan lengan. Hal
ini dapat mengurangi nyeri otot pada bahu dan pergelangan tangan. .Dari
ketiga macam keyboard tersebut, ternyata keyboard QWERTY yang tetap
diusulkan sebagai keyboard resmi. Hal ini diperkuat dengan keputusan
Amerika Serikat untuk tetap menggunakan keyboard QWERTY dalam Standard
Institute pada tahun 1968 dan melalui ISO pada tahun 1971. Keputusan
ini lebih banyak dipengaruhi masalah ekonomi, yaitu dalam hal mengurangi
biaya pelatihan baru bila harus memakai keyboard jenis KLOCKENBERG
maupun jenis DVORAK. Dengan demikian, masalah nyeri otot masih tetap
akan muncul pada pemakaian keyboard QWERTY.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan isi kolom Komentar...